Selamat datang buat kamu para mahasiswa baru baik dari jalur, SNMPTN, SBMPTN, maupun nanti di jalur mandiri yang akan dibuka di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Selamat karena kamu telah berhasil untuk melangkah lebih jauh pada tujuan hidupmu berikutnya. Pastinya akan ada tantangan-tantangan baru yang akan kamu hadapi di sini. Artikel ini akan membantumu para mahasiswa baru untuk mengenal dunia kampus lebih dalam lagi.
Kultur dan sistem pendidikan di perguruan tinggi pastinya sangat berbeda dengan apa yang ada di lingkungan sekolahmu yang dulu. Baik kamu yang berasal dari sekolah menengah atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), maupun dari sekolah menengah kejuruan (SMK), semuanya perlu beradaptasi dalam dunia kampus.
Apa yang Berbeda di Dunia Kampus?
Perbedaan yang mendasar ketika kamu telah menjadi mahasiswa adalah soal kemandirian. Dulu di masa SMA mungkin kamu belajar masih dengan arahan dan bimbingan para guru, orangtua, dengan pembelajaran yang telah tersistem dan tinggal mengikuti pelajaran di kelas. Di perkuliahan, kemandirian ini terlihat dari proses belajar yang akan kamu lakukan.
Kultur belajar seorang mahasiswa dipengaruhi juga dengan seberapa curious dia terhadap apa yang dipelajari. Bukan hanya mengandalkan pembelajaran di kelas. Berpikir kritis, longlife learner yang terus semangat buat belajar.
Hal yang perlu kamu persiapkan juga ketika telah menjadi seorang mahasiswa adalah mental yang kuat, fisik yang sehat, dan semangat. Dunia baru akan selalu dipenuhi tantangan-tantangan yang perlu ditakhlukkan. Kamu bukan lagi anak kecil yang hanya bisa menangis menghadapi persoalan. Tapi seiring waktu kamu akan bertumbuh menjadi manusia dewasa yang bisa menemukan solusi dari berbagai permasalahan, memahami sudut pandang baru tentang kehidupan, dan mengambil berbagai keputusan penting di dalam hidupmu.
Dunia kampus bukan hanya ajang untuk memperoleh gelar. Ini adalah praktik nyata buat kamu belajar banyak hal di sana. So, jangan lewatkan kesempatan emas ini begitu saja. Karena tak semua orang bisa merasakan bagaimana menjadi seorang mahasiswa.
Apa itu KRS dan SKS?
Sistem pembelajaran di perkuliahan menuntut keaktifan dari mahasiswa mencari informasi dan beradaptasi dengan dunia baru. Termasuk pada proses pembelajaran. KRS atau Kartu Rencana Studi adalah jadwal mata kuliah yang akan kamu ikuti selama satu semester.
Ada beberapa jurusan yang memberikan kemudahan kepada mahasiswa dengan memberikan jadwal mata kuliah tetap setiap semester. Ada yang direncanakan sendiri oleh mahasiswa namun tetap berdasarkan panduan dari akademik. Setiap semester kamu diwajibkan untuk menyusun KRS sesuai dengan batas minimum yang ditetapkan. Biasanya paling banyak adalah 24 SKS per semester.
Sedangkan SKS atau Satuan Kredit Semester adalah bobot setiap mata kuliah yang akan kamu ambil. Misalnya mata kuliah Bahasa Indonesia 2 SKS, lalu Matematika Ekonomi 2 SKS, Manajemen Bisnis 3 SKS, dan lain-lain. Nah, dari SKS inilah kamu menentukan berapa mata kuliah yang bisa kamu ambil di tiap semester. Tergantung dari bobot masing-masing mata kuliah. Terkadang hal ini menjadi seru karena berlomba dengan mahasiswa lainnya untuk mengambil kelas. Bisa jadi kamu kalah cepat jika tidak segera melakukan KRS-an. Jadi, ini juga tergantung dari keaktifan dan perencanaan kamu untuk menempuh perkuliahan.
Bagaimana Sistem Pembelajaran di Kelas?
Seperti yang disinggung di atas tadi, setiap semester kita diharuskan untuk melakukan KRS. Mau mengambil berapa SKS, maka itulah yang akan kamu pelajari di kelas. Setiap mata kuliah memiliki buku panduannya masing-masing. Agar kamu mudah dalam proses pembelajaran, catatlah apa saja yang akan kamu pelajari dalam satu semester. Biasanya hal ini sudah dijelaskan di awal pertemuan ketika dosen mengajar. Jadi kamu bisa mempersiapkan diri lebih baik sebelum pembelajaran itu berlangsung dan belajar mandiri di luar pembelajaran untuk memperoleh informasi yang lebih banyak.
Kenalilah bagaimana cara dosenmu mengajar. Tak jarang, mereka juga sangat terbuka untuk diajak berdiskusi dengan para mahasiswa. Sehingga kamu bisa menyesuaikan diri lebih baik ketika dosen mengajar dan memahami pola pembelajaran tersebut. Perkuliahan bisa berjalan lancar. Apalagi jika kamu menyukai suatu mata kuliah dan cocok dengan dosennya, bisa jadi kamu diajak untuk project bersama dosen tersebut. Jika memang dunia penelitian menarik untukmu, kamu bisa mencari informasi itu lebih lanjut dengan dosen.
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kalau di SMA dulu namanya ada ekstrakurikuler yang bisa diikuti oleh siswa. Di dunia kampus ada juga namanya UKM atau Unit Kegiatan mahasiswa, ada yang di tingkat fakultas maupun universitas. Banyak pilihan ekstrakurikuler seperti di SMA yang bisa kamu ikuti sesuai dengan minat dan bidangmu. Di sini kamu bisa belajar lebih luas lagi. Aktif di himpunan mahasiswa jurusan maupun di tingkat kampus. Jadi anggota eksekutif mahasiswa, ikut impala, organisasi kerohanian, dan masih banyak lagi.
Tentu saja kamu tidak mau hanya belajar tentang mata kuliah di kelas yang kadang membosankan bukan? Nah, ikut organisasi ini bisa jadi solusinya. Dengan catatan kamu bisa membagi waktu untuk kedua hal ini dengan baik. Selain menambah banyak relasi, ikut organisasi juga dapat mengasah skill baru, melatih leadership, mengikuti berbagai kompetisi, dan lain-lain. Dunia kampus akan lebih seru jika kamu bisa bergabung di dalam keluarga baru itu.
Apa Bedanya Fakultas, Jurusan, dan Prodi ?
Ketika mengenal dunia kampus yang makin luas, kamu pasti pernah merasa bingung perbedaan di antara fakultas, jurusan, dan program studi (prodi). Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa universitas itu terdiri dari beberapa fakultas. Misalnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Teknik, Pertanian, Kedokteran, dan lain-lain.
Fakultas dibagi lagi menjadi beberapa jurusan, atau mungkin langsung prodi. Hal ini bisa berbeda di tiap fakultas. Ada yang langsung dibagi ke prodi Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Sipil misalnya. Kalau di fakultas pertanian misalnya. Di sini ada jurusan Agroekoteknologi dan Agribisnis. Nah, prodinya dibagi lagi ke yang lebih spesifik, yaitu prodi ilmu tanah, budidaya pertanian, hama penyakit tanaman, dan seterusnya. Jadi bagian yang paling kecil adalah prodi. Jadi jangan bingung lagi ya.
Apakah Ada Beasiswa untuk Mahasiswa?
Ngobrolin soal beasiswa tentu ada banyak jalan yang bisa kamu coba, terutama buat kamu mahasiswa baru perlu mencari tahu hal ini. Di tingkat perguruan tinggi, biasanya Kemendiknas akan memberikan Beasiswa Khusus Mahasiswa (BKM) dan Beasiswa PPA (Program Peningkatan Akademik). Selain itu, ada banyak lagi beasiswa yang bisa kamu coba jika kamu pintar mencari peluang.
Ada beasiswa dari perusahaan besar seperti Astra, PGN (Perusahaan Gas Negara) yang terbuka untuk para mahasiswa. Kemudian ada Beasiswa KSE (Karya Salemba Empat), Beasiswa Tanoto Foundation, XL Future Leadership, dan masih banyak lagi. Tinggal kamu bisa memanfaatkan relasi dan informasi yang dapat diakses dengan mudah. Selagi ada kemauan pasti ada jalan untuk mendapatkan beasiswa. Tentunya kamu harus usaha dulu.
Itu tadi serba-serbi dunia kampus yang akan memberikan gambaran buat kamu mahasiswa baru. Selamat menempuh kehidupan baru dengan tantangan yang makin seru. Dinikmati prosesnya, dibuat enjoy aja, pasti empat tahun nggak akan kerasa. Tiba-tiba nanti eh udah lulus aja 🙂
Apakah informasi di artikel ini cukup membantumu mengetahui dunia seputar kampus? Komen di bawah ya kita mau bahas apalagi setelah ini. Share juga ke teman-temanmu mahasiswa baru supaya mereka tahu.
Terima kasih postingan artikel mencerahkan bagi calon mahasiswa baru.